Mitigasi Risiko Rantai Pasok Sari Nanas Berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Kediri
Keywords:
house of risk method, micro, small and medium enterprise, mitigasi risiko, rantai pasok, risk mitigation, supply chain, usaha mikro kecil dan menengahAbstract
English
Kediri Regency is the largest pineapple producer in East Java. There are various risks faced by each actor in the pineapple supply chain. Asan example, during a long dry season its production decreases that makes Micro, Small, and Medium Enterprise (MSME) of pineapple juice processing face difficulty in obtaining raw materials. The research aims to analyze risk events and risk-causing factors and formulate mitigation measures using the House of Risk (HOR) method. The HOR method was chosen because it has a framework that covers the entire analysis in risk management. The risks faced by actors in the pineapple supply chain in pineapple juice processing MSMEs in Kediri Regency are caused by risk factors including low rainfall, limited supply from collectors, decreased harvest quantity, expensive pineapple prices, fermented products, and workers who are less compliant to Standard Operation and Procedure protocol. Risk mitigation strategies for the pineapple supply chain include that the MSMEs and the wholesaler buy pineapples from other collectors who are still in Ngancar District, fertilizing using the watering technique, look for pineapple supplies from outside Ngancar District, and keep the cleanliness and sterility of the equipment used and that the pineapple farmers to use fertigation technique.
Indonesian
Kabupaten Kediri merupakan penghasil nanas terbesar di Jawa Timur. Terdapat berbagai risiko yang dihadapi oleh setiap pelaku dalam rantai pasok nanas. Sebagai contoh, saat terjadi kemarau panjang produksi nanas menurun sehingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolahan sari nenas kesulitan memperoleh bahan baku yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian risiko dan faktor-faktor penyebab risiko serta merumuskan tindakan mitigasinya. Metode analisis yang digunakan adalah house of risk. Metode ini dipilih karena memiliki kerangka kerja yang mencakup keseluruhan analisis dalam manajemen risiko. Penelitian menemukan bahwa risiko yang dihadapi oleh pelaku dalam rantai pasok nanas UMKM pengolah sari nanas di Kabupaten Kediri disebabkan oleh faktor-faktor risiko antara lain curah hujan yang rendah, pasokan dari pengepul terbatas, kuantitas panen menurun, harga nanas mahal, produk mengalami fermentasi, dan pekerja yang kurang mematuhi protokol Standar Operasi Prosedur. Strategi mitigasi risiko rantai pasok nanas yang dapat meningatkan resiliensi antara lain UMKM dan pedagang besar dapat membeli nanas dari pengepul lain yang masih berada di Kecamatan Ngancar, pengadaan pasokan nanas dari daerah lain, dan melakukan kontrol kebersihan serta kesterilan alat yang digunakan, serta petani melakukan pemupukan dengan teknik kocor.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.