PERANAN DAN KEBIJAKAN PENDUKUNG SEKTOR PETERNAKAN SEBAGAI LEADING SECTOR DALAM PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR

Authors

  • Johny A. Koylal
  • Stefanus M. Kuang
  • Jemseng C. Abineno

Keywords:

agriculture, economic growth, kebijakan, leading sector, pembangunan, pertanian, pertumbuhan ekonomi, policy, sektor penggerak

Abstract

English
The agricultural sector is not yet the primary source of economic growth, although it contributes greatly to the Gross Regional Domestic Product and employment in the economy of East Nusa Tenggara. The study aims to analyze the role of the agricultural sector and formulate policy proposals to streamline the livestock sector as the leading sector in East Nusa Tenggara. The study was conducted from May to November 2021. The analysis method used is the East Nusa Tenggara Input-Output Table in 2020 which was updated from the East Nusa Tenggara Input-Output Table in 2017. The results of the analysis show that the livestock sector contributes greatly to the supply of goods and services derived from domestic production and has a large role in the formation of output. The livestock sector also has a great ability to drive output growth in its upstream and downstream sectors. Thus, the livestock sector is categorized as a leading sector that is needed in the sustainable economic development of East Nusa Tenggara. The development of the livestock sector is a very strategic choice with the improvement of the beef cattle production system to increase productivity and accessibility of business financing.

Indonesian
Sektor pertanian belum menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, meskipun sektor tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penyerapan tenaga kerja dalam perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian bertujuan untuk menganalisis peranan sektor pertanian dan merumuskan usulan kebijakan untuk mengefektifkan sektor peternakan sebagai leading sector di NTT. Ruang lingkup penelitian mencakup perekonomian NTT. Penelitian dilakukan pada Mei hingga November 2021. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif pada Tabel Input-Ouput (I-O) NTT tahun 2020 klasifikasi 38 sektor dari pembaruan Tabel I-O NTT tahun 2017 klasifikasi 52. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor peternakan berkontribusi besar terhadap penawaran barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik serta memiliki peranan besar dalam pembentukan output dan nilai tambah bruto. Sektor peternakan memiliki kemampuan yang besar untuk menarik pertumbuhan output sektor yang menyediakan output untuk digunakan sebagai input produksi oleh sektor tersebut dan mendorong pertumbuhan output sektor yang menggunakan input produksi dari sektor tersebut. Dengan demikian, sektor peternakan dikategorikan sebagai leading sector yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi NTT yang berkelanjutan. Pengambil Kebijakan perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif karena peluang investasi di sektor pertanian cukup besar. Dalam kondisi dana pembangunan yang dimiliki pemerintah terbatas maka pengembangan sektor peternakan merupakan pilihan yang sangat strategis dengan perbaikan sistem produksi peternakan sapi potong sebagai upaya peningkatan produktivitas dan aksesibilitas pembiayaan usaha untuk mengefektifkan sektor peternakan sebagai leading sector.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Johny A. Koylal

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Jln. Prof. Dr. Herman Yohanes, Kota Kupang, NTT, Indonesia 85011

Stefanus M. Kuang

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Jln. Prof. Dr. Herman Yohanes, Kota Kupang, NTT, Indonesia 85011

Jemseng C. Abineno

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
Jln. Prof. Dr. Herman Yohanes, Kota Kupang, NTT, Indonesia 85011

References

Arfa IJ, Aliasuddin, Nasir M. 2015. Pengaruh perdagangan dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia: sebuah aplikasi model ARDL. J Ilmu Ekon. 3(3):1-10.

Arief. 2005. Metode penelitian ekonomi. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Kerangka teori dan analisis tabel input-output. Jakarta (ID): Central for Statistical Services.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Tabel input-output Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2017. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Nusa Tenggara Timur dalam angka 2021. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

Block S, Timmer CP. 1994. Agriculture and economic growth: conceptual issues and the Kenyan experience. Minnesota (US): HIID Developmet Discussion Paper 498.

Clements R. 1999. Agriculture and development in the 21st century. Development Bulletin 49. Canberra (AU): Development Studies Network Ltd.

Daryanto A. 2001. Peranan sektor pertanian dalam pemulihan ekonomi. Agrimedia. 6(3):42-47.

Degaldo CL, Hopkins J, Kelly VA. 1998. Agricultural growth linkages in Sub-Saharan Africa. Research report. Washington (US): International Food Policy Research Institute.

Ernita D, Amar S, Syofyan E. 2013. Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, dan konsumsi di Indonesia. J Kajian Ekon. 1(2):176-193.

Hadi PU, Purba HJ, Simatupang P, Situmorang J, Wahyudi TS. 2010. Analisis dampak investasi pertanian terhadap kinerja sektor pertanian. Laporan Akhir. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Laksmi A. 2021. Analisis keterkaitan sektor pertanian dan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia (analisis input output). J Satyagraha. 3(2):140-157.

Mardelena M, Adji A, Suhel S, Andaiyani S, Harunurrasyid H. 2019. How leading economic sectors stimulate economic growth, income and labor absorption? input-output approach. Int J Econ and Finan Issues. 9(1):234-244.

Muchendar A, Aliudin, Anggraeni D. 2020. Peran sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Banten. J Agri Terpadu. 13(2):298-314.

Nazara S. 2005. Analisis input-output. Edisi kedua. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rafiqah IW. 2020. Analisis multiplier sektor pertanian pada perekonomian Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. J Ilmu-ilmu Pertan AGRISIA. 13(1):14-31.

Rahman BA, Musadieq MA, Sulasmiyati S. 2017. Pengaruh utang luar negeri dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. J Admin Bisnis. 45(1):55-62.

Silvia ED, Wardi Y, Aimon H. 2013. Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, dan inflasi di Indonesia. J Kajian Ekon. 1(2):224-243.

Suharjon, Sri Marwanti, Heru Irianto. 2017. Pengaruh ekspor, impor, dan investasi terhadap pertumbuhan sektor pertanian Indonesia. J Agro Ekon. 35(1):49-65.

Syofya H, Rahayu S. 2018. Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia (analisis input-output). J Manaj dan Kewirausaha. 9(3):62-74.

Tahir M, Khan I, Shah AM. 2015. Foreign remittances, foreign direct investment, foreign imports and economic growth in Pakistan: a time series analysis. Sci Direct J. 10(1):82-89.

Widyawati RF. 2017. Analisis keterkaitan sektor pertanian dan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia (analisis input output). J Econ. 13(1):14-27.

Downloads

Published

01-05-2022

How to Cite

Johny A. Koylal, Stefanus M. Kuang, & Jemseng C. Abineno. (2022). PERANAN DAN KEBIJAKAN PENDUKUNG SEKTOR PETERNAKAN SEBAGAI LEADING SECTOR DALAM PEREKONOMIAN NUSA TENGGARA TIMUR. Jurnal Agro Ekonomi, 40(1), 33–50. Retrieved from https://jae.perhepi.org/index.php/JAE/article/view/18