EFISIENSI USAHA TANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN REOK, KABUPATEN MANGGARAI, NUSA TENGGARA TIMUR

Authors

  • Astried Priscilla Cordanis
  • Fabianus Gangkur
  • Ronaldus Don Piran

Keywords:

allocative efficiency, bawang merah, economic efficiency, efisiensi alokatif, efisiensi ekonomi, efisiensi teknis, shallot, stochastic frontier, technical efficiency

Abstract

English
Shallot productivity in East Nusa Tenggara Province (NTT) in 2021 reached 7.17 tons/ha, below the national average productivity of 10.16 tons/ha. One of the regencies in NTT that contributes to shallot production is Manggarai with a production center, namely Reok District. Shallot production in Reok in 2021 compared to the previous year decreased by 58.84%. To develop shallots in Manggarai, it is necessary to know the factors that affect shallot farming through the level of technical efficiency, allocative efficiency, and economic efficiency. This study was conducted in Reok, involving 50 respondents and using the Cobb-Douglass frontier stochastic production function through two stages of approach methods, namely Ordinary Leas Square and Maximization Likelihood Estimation. Based on the analysis result, the average technical efficiency reached 81.27% with influential variables being seeds, fertilizers, and labor. In addition, allocative efficiency reached 38.57% and economic efficiency reached 29.08%. Technically, the onion farming business has been efficient, but the level of allocative and economic efficiency of the onion farming business is included in the inefficient category. Therefore, it is necessary to have the availability of production inputs such as seeds and fertilizers with the appropriate amount, time, and price so that farmers can increase efficiency.

Indonesian
Produktivitas bawang merah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2021 mencapai 7,17 ton/ha, keadaan tersebut berada di bawah rata-rata produktivitas nasional 10,16 ton/ha. Salah satu kabupaten di NTT yang berkontribusi terhadap produksi bawang merah adalah Kabupaten Manggarai dengan sentra produksi di Kecamatan Reok. Produksi bawang merah di Kecamatan Reok pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 58,84%. Sebagai upaya dalam pengembangan bawang merah di Kabupaten Manggarai maka perlu diketahui faktor-faktor yang memengaruhi usaha tani bawang merah melalui tingkat efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Reok, dengan melibatkan 50 orang responden, data dianalisis menggunakan fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglass melalui dua tahap metode pendekatan yaitu Ordinary Least Square dan Maximization Likelihood Estimation. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata efisiensi teknis mencapai 81,27% dengan variabel yang berpengaruh adalah bibit, pupuk, dan tenaga kerja. Efisiensi alokatif mencapai 38,57% dan efisiensi ekonomi mencapai 29,08%. Secara teknis usaha tani bawang merah telah efisien, namun tingkat efisiensi alokatif dan ekonomi dari usaha tani bawang merah masuk dalam kategori tidak efisien. Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan input produksi seperti bibit dan pupuk dengan jumlah, waktu, dan harga yang sesuai agar petani mampu meningkatkan efisiensi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Astried Priscilla Cordanis

Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Jln. Ahmad Yani No. 10, Tenda, Manggarai, NTT, 86511

Fabianus Gangkur

Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Jln. Ahmad Yani No. 10, Tenda, Manggarai, NTT, 86511

Ronaldus Don Piran

Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Jln. Ahmad Yani No. 10, Tenda, Manggarai, NTT, 86511

References

[BPS] Badan Pusat Statistik Manggarai Timur. 2021. Kabupaten Manggarai Timur Dalam Angka.Nusa Tengga Timur (ID): BPS Manggarai Timur.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Produk domestik bruto (lapangan usaha) berdasarkan harga yang berlaku. [Seri 2010] PDB Seri 2010 [Internet]. [diunduh 2022 Feb 6]. tersedia dari: https://www.bps.go.id/indicator/11/65/1/-seri-2010-pdb-seri-2010.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai. 2022. Kabupaten Manggarai Dalam Angka. Manggarai (ID): BPS Kabupaten Manggarai.

Battese GE, Coelli TJ. 1995. A model for technical inefficiency effects in a stochastic frontier production function for panel data. Empir Econ. 20(2):325–332. https://doi.org/10.1007/BF01205442

Cendrawasih RR, Tinaprilla N, Adhi AK. 2019. Efisiensi teknis usaha tani padi pada sistem tanam jajar legowo di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur (technical efficiency of rice farming with jajar legowo planting system in Lamongan Regency, East Java Province). J Agro Ekon. 36(2):149–162.

Coelli T, Rao DSP, Battese GE. 1998. An introduction to efficiency and productivity analysis. [place unknown]. Australia (AU): Springer, University of Quensland. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-5493-6.

Cordanis AP, Sudirman PE, Piran RD, Studi P, Ekonomi S. 2020. Efisiensi usaha tani jagung di Kecamatan Amabi Oefeto Timur Kabupaten Kupang. CIWAL (J Ilmu Pertan dan Lingkung). 1(1):23–26.

Debertin, D.L. 2012. Agricultural Production Economics 2nd ed. New York (US). Macmillan Publishing Company.

Farrell, MJ.1957. The measurement of productive efficiency. J R Stat Soc. 120(3)253-290.

[Kemendagri] Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2022. Analisis perkembangan harga bahan pangan pokok di pasar domestik dan internasional. Jakarta (ID): Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Pembangunan Perdagangan, Kementerian Perdagangan.

[Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2019. Outlook bawang merah komoditas pertanian subsektor hortikultura. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Kodde, David A, Franz C, Palm. 1986. Wald criteria for jointly testing equality and inequality restriction. Econometrica. 54(5):1243-1248.

Machmuddin N, Kusnadi N, Jafar R. 2019. Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produksi Padi Organik di Tasikmalaya. J. Ekon. Pertan. dan Agribisnis. 3(4):730–737. https://doi.org/10.21776/ ub.jepa.2019.003.04.8

Minarsih I, Waluyati LR. 2019. Efisiensi produksi pada usaha tani bawang merah di Kabupaten Madiun. J Ekon Pertan dan Agribis. 3(1):128–137. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.01.13

Mutiarasari NR. 2017. Analisis efisiensi usaha tani bawang merah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat [Tesis]. [ Bogor (ID)]:Institut Pertanian Bogor.

Nuni A, Harianto, Lukytawati A. 2016. Pada usaha tani ubikayu. J Agribis Indones. 4(1):43–56.

Nurjati E, Fahmi I, Jahroh S. 2018. Analisis efisiensi produksi bawang merah di Kabupaten Pati dengan fungsi produksi frontier stokastik cobb-douglas. JAgro Ekon. 36(1):55.

Nursan M, Wathoni N. 2021. Efisiensi teknis usaha tani bawang merah di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Agrimor. 6(4):155–162.

Sa'diyah AA, Agnes QP. 2017. Faktor penentu sayuran daerah dataran tinggi di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Agriekonomika (J Sos Ekon dan Kebijak. Pertan.). 6(2):186-196.

Nikmah A, Elys F, Mokh R. 2013. Analisis produktivitas usaha tani jagung hibrida di Kabupaten Sumenep. Agriekonomika (J SosEkon dan Kebijak Pertan.). 2(2):96-107.

Rahmawati F, Jamhari N. 2019. Efisiensi teknis usaha tani bawang putih pola tumpang sari di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. J Agro Ekon. 36(2):135. https://doi.org/10.21082/ jae.v36n2.2018.135-147

Tegegne B, Tadesse G, Zemedu L. 2014. Technical efficiency in irrigated small-scale agriculture: empirical evidence from onion farming in Kobo district of Northeast Ethiopia. J Agric Econ Dev. 3(3):35–46.

Yofa RD, Syaukat Y. 2020. Faktor-faktor yang memengaruhi pilihan petani atas pola tanam di agroekosistem lahan kering. J Agro Ekon. 39(2):81–100.

Downloads

Published

01-05-2022

How to Cite

Astried Priscilla Cordanis, Fabianus Gangkur, & Ronaldus Don Piran. (2022). EFISIENSI USAHA TANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN REOK, KABUPATEN MANGGARAI, NUSA TENGGARA TIMUR. Jurnal Agro Ekonomi, 40(1), 65–76. Retrieved from https://jae.perhepi.org/index.php/JAE/article/view/20