MAPPING OF THE POTENTIAL ECONOMIC SECTORS OF RENGAT PEATLAND

Authors

  • Yelly Zamaya

Keywords:

AHP, borda, lahan gambut, peatland

Abstract

Indonesian
Pengembangan spesialisasi ekonomi berdasarkan kondisi lahan saat ini sangat penting karena dapat mendukung ekonomi dan melestarikan ekosistem lahan. Spesialisasi dalam suatu bidang ekonomi akan menghasilkan penciptaan merek atau ciri khas suatu produk atau komoditi suatu daerah, yang akan meningkatkan nilai jual dan daya tawar pasar. Salah satu persoalan yang menyebabkan rusaknya fungsi ekosistem lahan gambut adalah pemilihan komoditas atau sektor ekonomi yang kurang tepat dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spesialisasi komoditas lahan gambut di Kabupaten Rengat Provinsi Riau. Metode AHP dan Borda Count Method digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan temuan perhitungan AHP dan Borda, setiap desa atau kecamatan sampel yang diteliti memiliki komoditas dan sektor ekonomi tertentu yang berpotensi untuk dikembangkan di lahan gambut. Metode ini juga mengungkapkan bahwa jagung merupakan komoditas yang paling menjanjikan untuk dikembangkan di lahan gambut di Kecamatan Rengat, dengan luas tanam terbanyak di Desa Rawa Bangun. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan indikator kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekonomi lahan gambut di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

English
The development of economic specialization based on current regional land conditions is crucial because it can both support the economy and preserve land ecosystems. Specialization in an economic field will result in the creation of a brand or characteristic of a product or commodity of an area, which would increase the market's selling value and bargaining power. One of the issues causing damage to the peat ecosystem's function is the inappropriate selection of commodities or economic sectors being developed. The purpose of this study was to ascertain the specialization of peatland commodities in Rengat District, Riau Province. The AHP and Borda Count Method methods were used in this study. According to the findings of AHP and Borda calculations, each sample village or district studied has certain commodities and economic sectors that have the potential to be developed on peatlands. This method also revealed that maize is the most promising commodity to be developed on peatlands in Rengat District, with the most planted area in Rawa Bangun Village. The findings of this study are expected to serve as a reference and indicator for government policies on peatland economic development in Rengat District, Indragiri Hulu Regency, Riau Province.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Yelly Zamaya

Economics Development, Faculty Economic and Business, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km 12,5, Simpang Baru Pekanbaru 28293, Indonesia

References

Anggraeni, P., Daniels, P. and Davey, P., 2017. The Contribution of Natural Resources on Economic Welfare in Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 1(3), pp.210-223.

Agus, F., Anda, M., & Jamil, A. 2016. Lahan Gambut Indonesia: Pembentukan, Karakteristik, dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan. IAARD Press.

Arifudin, A., Syahza, A., Kozan, O., Mizuno, K., Mizuno, K., Isnaini, Z. L., & Hasrullah, H. 2019. Dinamika Penggunaan, Kebakaran, dan Upaya Restorasi Lahan Gambut: Studi Kasus di Desa Tanjung Leban, Bengkalis. In Unri Conference Series: Agriculture and Food Security (Vol. 1, pp. 40-45).

Badan Restorasi Gambut. 2017. Lembar Pengesahan Rencana Restorasi Ekosistem Gambut 7 (Tujuh) Provinsi. September.

Bagio, B., Abubakar, Y., Anhar, A. and Baihaqi, A., 2021. Identifkasi Komoditas Pertanian untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pada Lahan Gambut di Desa Cot Mee Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Pengabdian Agro and Marine Industry, 1(1), pp.24-29.

Barbier, E.B., 2005. Natural Resources and Economic Development. Cambridge University Press.

Clarke, D., & Rieley, J. (Eds.). 2010. Strategy for responsible peatland management (pp. 10-25). Finland: International Peat Society.

Cole, L. E. S., Bhagwat, S. A., & Willis, K. J. 2015. Long-term disturbance dynamics and resilience of tropical peat swamp forests. Journal of Ecology, 103(1), 16–30.

Dadi, D., 2021. Pembangunan Pertanian dan Sistem Pertanian Organik: Bagaimana Proses Serta Strategi Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan Di Indonesia. Jurnal Education and Development, 9(3), pp.566-572.

Glenk, K., & Martin-Ortega, J. 2018. The economics of peatland restoration. Journal of Environmental Economics and Policy, 7(4), 345-362.

Gunawan, H., & Afriyanti, D. 2019. Potensi perhutanan sosial dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam restorasi gambut. Jurnal Ilmu Kehutanan, 13(2), 227-236.

Gunawan, H., Afriyanti, D., Humam, I.A., Nugraha, F.C., Wetadewi, R.I., Surayah, L., Nugroho, A. and Antonius, S., 2020. Pengelolaan Lahan Gambut Tanpa Bakar: Upaya Alternatif Restorasi pada Lahan Gambut Basah. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 10(4), pp.668-678.

Handayani, R. I., Studi, P., & Informatika, M. 2015. Pemanfaatan Aplikasi Expert Choice Sebagai Alat Bantu Dalam Pengambilan Keputusan (Studi Kasus : Pt . Bit Teknologi Nusantara). Jurnal Pilar Nusa Mandiri, XI(1), 53–59.

Harniati. 2000. Pengkajian Sistem Usahatani Jagung di Lahan Gambut. Pontianak: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat.

Huwoyon, G. H., & Gustiano, R. 2013. Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan di Lahan Gambut. Media Akuakultur, 8(1), 13-22.

Ilham, D. N., & Mulyana, S. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Pemilihan Tempat PKL mahasiswa dengan Menggunakan Metode AHP dan Borda. IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems), 11(1), 55.

Leal, J. E. 2020. MethodsX AHP-express : A simplified version of the analytical hierarchy process Makarawung, V., Pangemanan, P.A. and Pakasi, C.B., 2017. Analisis nilai tambah buah pisang menjadi keripik pisang pada industri rumah tangga di Desa Dimembe Kecamatan Dimembe. Agri-Sosioekonomi: Jurnal Ilmiah Sosial Ekonomi Pertanian, 13(2A), pp.83-90.method. MethodsX, 7.

Masganti, M., Anwar, K., & Susanti, M. A. 2017. Potensi dan pemanfaatan lahan gambut dangkal untuk pertanian.

Masganti, M., Marpoyan, P., Wahyunto, W., & Dariah, A. 2014. Karakteristik dan potensi pemanfaatan lahan gambut terdegradasi di Provinsi Riau.

Miettinen, J., Shi, C., & Liew, S. C. 2016. Land cover distribution in the peatlands of Peninsular Malaysia, Sumatra and Borneo in 2015 with changes since 1990. Global Ecology and Conservation, 6, 67–78.

Mubekti, M. 2011. Studi pewilayahan dalam rangka pengelolaan lahan gambut berkelanjutan di Provinsi Riau. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 13(2).

Napitupulu, S. M., & Mudian, B. 2016. Pengelolaan sumber daya air pada lahan gambut yang berkelanjutan. In Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) (Vol. 1, pp. 330-337).

Najiyati, S., Muslihat, L., & Suryadiputra, I.N.N. 2005. Panduan pengelolaan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forests, and Peatlands in Indonesia. Wetlands International-Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia.

Nasrul, B. 2015. Distribution and Potency of Peatlands for Agriculture in Bengkalis. Agroteknologi, 1, 1–7.

Nurida, N. L., Mulyani, A., Widiastuti, F., & Agus, F. 2020. Potensi dan Model Agroforestry untuk Rehabilitasi Lahan Terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Tanah Dan Iklim.

Nurohman, A., Fauzi, H. and Bakri, S., 2020. Evaluasi Tanaman Revegetasi Pada Program Restorasi Gambut Di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(5), pp.804-812.

Nursyamsi, D., Suaidi Raihan, M. N., Anwar, K., Alwi, M., Eni Maftuah, I. K., Ar-Riza, I., & Noorginayuwati, A. F. 2014. Pedoman Umum Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Pertanian Berkelanjutan.

Noor, M., & Sabiham, I. H. S. 2010. Lahan Gambut. Pengembangan, Konservasi dan Perubahan Iklim. Gajah Mada University Press.

Noor, M., Nursyamsi, D., Alwi, M. and Fahmi, A., 2014. Prospek Pertanian Berkelanjutan di Lahan Gambut: Dari Petani ke Peneliti dan Peneliti ke Petani. Jurnal Sumberdaya Lahan. 8(2), pp 69-79.

Page, S. E., & Baird, A. J. 2016. Peatlands and Global Change: Response and Resilience. Annual Review of Environment and Resources, 41, 35–57.

Prabowo, D.W., 2014. Pengelompokan komoditi bahan pangan pokok dengan metode Analytical Hierarchy Process. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8(2), pp.163-182.

Prayoga, K., 2016. Pengelolaan lahan gambut berbasis kearifan lokal di Pulau Kalimantan. In Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah (Vol. 3, pp. 1016-22).

Putra, W.E., Ishak, A. and Rokhani, R., 2019. Analisis Usahatani Pola Tanam Sayuran Pada Lahan Gambut. UNEJ e-Proceeding.

Ramdhan, M., 2017. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Restorasi Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 4(1), pp.60-72.

Ritung, S., & Sukarman. 2016. Kesesuaian Lahan Gambut untuk Pertanian. In Lahan Gambut Indonesia.

Sala-i-Martin, X., Doppelhofer, G. and Miller, R.I., 2004. Determinants of long-term growth: A Bayesian averaging of classical estimates (BACE) approach. American economic review, 94(4), pp.813-835.

Saragih, J.M., 2016. Pengelolaan Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau. Buletin Agrohorti, 4(3), pp.312-320.

Siagian, T.P., Sudarsono, B. and Wijaya, A.P., 2016. Evaluasi Kriteria Kesesuaian Lahan Permukiman Dengan Analitycal Hierarchy Process (Studi Kasus: Kecamatan Boja dan Kecamatan Limbangan Di Kabupaten Kendal). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), pp.107-115.

Stephanie, E., Yule, C. M., Padield, R., O’Reilly, P., & Varkkey, H. 2017. Keep wetland wet: the myth of sustainable development of tropical peatlands - Implication for policies and management. Global Change Biology, 23(2), 534–549.

Sumarno, S., 2012. Konsep Pelestarian Sumber Daya Lahan Pertanian dan Kebutuhan Teknologi. IPTEK Tanaman Pangan, 7(2).

Sulaiman, A. A., Sulaeman, Y., & Minasny, B. 2019. A framework for the development of wetland for agricultural use in Indonesia. Resources, 8(1), 1–16.

Surati, S.I., Charity, D., Handoyo, K.A., Kurniawan, A.S. and Mulyadin, R.M., 2019. Analisis Mata Pencaharian Di Lahan Gambut: Kasus Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol, 16(2), pp.81-93.

Susanto, E.R. and Puspaningrum, A.S., 2020. Model Prioritas Program Pemerataan Ipm Di Provinsi Lampung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process. Jurnal Teknoinfo, 14(1), pp.9-14.

Syahza, A., Kozan, O., Mizuno, K., & Hosobuchi, M. 2020. Restorasi ekologi lahan gambut berbasis kelompok masyarakat melalui revegetasi di Desa Tanjung Leban. 2, 1–9.

Syukur, M. and Azis Rifianto, S.P., 2013. Jagung manis. Penebar Swadaya Grup.

Taryono. 2021. Analisis Peran Lahan Gambut dalam Perekonomian Provinsi Riau. Jurnal Economica, IX(2).

Toman, M.T. and Jemelkova, B., 2003. Energy and Economic Development: An Assessment of The State ff Knowledge. The Energy Journal, 24(4).

Vanzza Aji, R., Ishak, Z., & Mukhlis, M. 2019. Analisis komparatif daya saing ekspor biji kakao antara Indonesia, Pantai Gading dan Ghana: Pendekatan RCA dan CMS. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15(2), 69–84.

Wahyunto, Ritung, S., & Subagjo, H. 2003. Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Pulau Sumatera / Map of Area of Peatland Distribution and Carbon Content in Sumatera, 1990-2002. Wetlands International – Indonesia Programme & Wildlife Habitat Canada (WHC), 9.

Wardie, J. and Sintha, T.Y.E., 2016. Analisis Sustainabilitas Usahatani Padi pada Lahan Gambut di Kabupaten Kapuas. Agric, 28(1), pp.87-94.

Wibowo, A., 2010. Konversi hutan menjadi tanaman kelapa sawit pada lahan gambut: implikasi perubahan iklim dan kebijakan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 7(4), pp.251-260.

Yanti, Y., Safitri, D.A. and Alamsyah, R.A., 2020. Pemilihan Cemilan Khas Sampit Terlaris Pada Kedai 24 Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Walisongo Journal of Information Technology, 2(1), pp.41-48.

Yuliani, N., & Selatan, K. 2014. Teknologi pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian. In Prosiding Seminar Nasional InovasiTeknologi Pertanian Spesifik Lokasi (Vol. 6, No. 7, p. 361).

Yusuf, R. 2014. Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegradasi Di Provinsi Riau. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(1), 59–66.

Zamaya, Y., Tampubolon, D., & Misdawita, M. 2021. Penentuan Penggunaan Lahan Gambut Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Planologi, 18(2), 198.

Downloads

Published

01-05-2023

How to Cite

Yelly Zamaya. (2023). MAPPING OF THE POTENTIAL ECONOMIC SECTORS OF RENGAT PEATLAND. Jurnal Agro Ekonomi, 41(1), 1–15. Retrieved from https://jae.perhepi.org/index.php/JAE/article/view/4